Penulis: Sugimin
SRAGEN | inspirasiline.com
DI Bumi Sukowati, dalam sehari, Minggu (31/1/2021) ada dua orang yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pertama Subur (70), warga Desa Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen sekitar pukul 05.00, ditemukan sudah tidak bernyawa gantung diri di teras rumahnya.
Kedua, seorang ibu muda berinisial KA (25) asal Kecamatan Ngrampal, sekitar pukul 10.00 ditemukan gantung diri dengan senar di atas sumur belakang rumahnya.
Jasad KA (25) kali pertama diketahui oleh suaminya sendiri, YN, sekitar pukul 10.00. Sepulang dari pasar, suaminya sempat kebingungan mencari keberadaan sang istri. Di rumah itu hanya mendapati dua anaknya.
Penasaran, YN mencari istrinya ke belakang rumah. Betapa kagetnya saat mendapati jasad istrinya sudah tergantung dengan seutas senar di atas sumur belakang rumahnya.
Kabar KA gantung diri itu menggemparkan warga sekitar. Dalam hitungan menit, warga sudah berkerumun di belakang rumah YN, berusaha melihat jasad korban dengan menengok dari balik pagar.
Tak lama berselang, jajaran Polsek Ngrampal bersama petugas medis dari Puskesmas setempat dan sejumlah relawan tiba di lokasi. Mereka kemudian memeriksa jasad korban.
Polisi dan petugas medis tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.
“Baru dua hari ini dia (korban) pulang ke rumah. Biasanya tinggal bersama orangtuanya di Gesi. Sebelumnya ada selisih pendapat dengan suaminya, sehingga memilih kembali ke orangtuanya. Namun, baru dua hari kembali ke rumah, KA nekat begitu (gantung diri –red). Mungkin karena depresi atas masalah keluarganya,” ujar Slamet, warga sekitar saat ditemui inspirasiline.com di lokasi, Minggu (31/1/2021).
Kapolsek Ngrampal AKP Lukman Tri Nofianto, membenarkan kejadian tersebut. Lantaran tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan, polisi menyimpulkan korban meninggal dunia murni karena bunuh diri. Diduga korban depresi, sehingga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.***