Catatan: Arfan Isro’i
Anggaran yang disiapkan oleh pemerintah juga tidak sedikit, sehingga masyarakat dan pemerintah penting untuk bersatu dalam menjaga dan menstabilkan ekonomi dan memutus rantai penyebaran Covid-19.
LEBIH dari 14 bulan, pandemi Covid-19 menyerang dan menyebar dengan ganas, tanpa pandang bulu. Siapa pun yang tak mampu melindungi diri, akan menjadi sasaraan dan korban kesekian.
Saat ini kasus dari pagebluk Covid-19 sudah mencapai 2 juta dan hampir 54.956 nyawa tak terselamatkan (23/6/2021). Semakin hari semakin dinamis penyebaran virus ini, mulai dari model penyebaran hingga tanda-tanda pasien yang sudah terjangkit virus ini.
Berbagai langkah penanggulangan untuk menghadapi Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, sampai pemerintah desa sudah dilakukan secara intens, namun belum mampu untuk memberantas dan memutus rantai penyebaran virus ini. Malah banyak kasus baru yang bermunculan setiap harinya.
Kematian pun makin hari mengalami peningkatan, sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim Covid-19 sebagai pandemi terbesar sepanjang sejarah.
Dari langkah penaggulangan Covid-19, banyak pro dan kontra seperti penerapan lockdown yang diharap bisa memutus rantai penyebaran Covid-19, namun besar juga pengaruh yang ditimbulkan bagi kehidupan masyarakat, sektor-sektor yang terbatas dalam geraknya, menimbulkan masalah-masalah baru yang dihadapi oleh suatu negara.
Sektor yang paling terpengaruh dan terkena imbas dari adanya kebijakan pemerintah tersebut tidak lain adalah sektor ekonomi yang makin terpuruk. Ini terjadi karena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang begitu besar, sehingga banyak pekerja yang kesusahan dalam mencari pekerjaan.
Tingkat pengangguran yang tinggi pun melonjak secara signifikan. Keterpurukan ekonomi dan kemiskinan juga semakin carut-marut.
Di sisi kesehatan, vaksinasi sudah mulai dijalankan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Namun pemulihan di sektor ekonomi yang sudah mengalami penurunan drastis, apakah akan terdongkrak kembali? Adakah perekrutan kembali pekerja yang terkena PHK? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menstabilkan ekonomi pascapandemi? Belum ada yang tahu.
Namun demikian, stabilisasi ekonomi dalam suatu negara harus tetap ditindaklanjuti, dibarengi dengan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Langkah Terobosan
Berbagai langkah dan terobosan dilakukan oleh pemerintah untuk menstabilkan dan mendongkrak sektor ekonomi agar tetap stabil. Dari upaya meningkatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), peningkatan sumber daya manusia (SDM), menyiapkan ekonomi kreatif, sampai menerapkan pinjaman modal untuk masyarakat yang akan melakukan usaha sudah dijalankan, dengan harapan tidak lain adalah pengangguran menurun dan kreativitas masyarakat dalam menerapkan ekonomi mandiri juga berjalan selaras untuk menghadapi dampak dari Covid-19.
Anggaran yang disiapkan oleh pemerintah juga tidak sedikit, sehingga masyarakat dan pemerintah penting untuk bersatu dalam menjaga dan menstabilkan ekonomi dan memutus rantai penyebaran Covid-19.
Transformasi ekonomi menjadi kunci untuk kebangkitan ekonomi nasional yang semakin terpuruk akibat pandemi, adalah segera berfokus pada pembuatan dan merealisasikan program padat karya atau pembaruan model ekonomi yang diperankan oleh manusia dan lingkungan yang memungkinkan diperankan oleh seluruh unsur masyarakat dalam suatu negara dari penguatan ekonomi berbasis desa atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), penguatan ekonomi dengan menyasar komunitas atau organisasi masyarakat.
Untuk menyiapkan masyarakat tetap kuat dan tergerak untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sudah mulai terealisasi dengan meningkatnya aktivitas UMKM yang terus mengalami peningkatan di berbagai wilayah kabupaten/kota. Hal ini menandakan masyarakat mulai optimis dan mulai mengerahkan usaha yang sudah dilakukan sebelum pandemi atau menjalankan usaha sejak adanya pandemi Covid-19.
Usaha yang di jalankan pun bervariasi, mulai dari kerajinan, kuliner, perdagangan, atau jasa. Tak sedikit UMKM yang terbentuk atau hadir setelah adanya pandemi Covid-19, sudah mampu bersaing di pasar internasional dan banyak pula produk-produk baru bermunculan yang berkualitas ekspor.
Menjaga ketahanan dan mengembangkan UMKM di tengah pandemi seperti ini, sangat berpengaruh di berbagai sektor, mengingat 98,7% sektor usaha di indonesia dikategorikan UMKM dan banyaknya jumlah tenaga kerja yang mampu diserap sudah selayaknya pemerintah memberikan perhatian khusus pada sektor UMKM dan sektor mikro untuk menjaga ketahanan ekonomi negara.
Jika dilihat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang semakin meningkat dan mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, sangat mungkin geliat ekonomi di berbagai sektor menunjukkan hal positif dengan diterapkan pembaruan ekonomi.
Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan dan memulihkan stabilitas ekonomi sudah mulai berangsur menemukan titik terang.
Kebijakan Pendukung
Selain menstabilkan ekonomi negara dengan meningkatkan dan mengembangkan UMKM, berbagai kebijakan dan pendukung juga mulai dibenahi dan diberikan ketahanan, seperti berbagai kebijakan yang sedang disiapkan untuk membantu sektor rill yang terdampak pandemi Covid-19. Di antaranya bantuan bank yang melakukan restrukturisasi mendukung masyarakat untuk menyediakan tambahan kredit modal kerja pada dunia usaha, dengan dukungan penempatan dana atau memberikan jaminan pemerintah, dan dukungan terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdampak pandemi Covid-19.
Kondisi perekonomian yang semakin membaik tidak sertamerta dibiarkan begitu saja. Peningkatan dan pengembangan menjadi tugas pokok selanjutnya. Dengan diimbangi sumber daya manusia yang harus tetap ditingkatkan untuk menemukan inovasi-inovasi, dengan tujuan meningkatkan kreativitas produksi barang atau jasa terbarukan yang mengikuti perkembangan teknologi moderen harus mulai diterapkan dalam melakukan sebuah usaha, untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang siap ketika dibenturkan dengan kondisi global seperti adanya pandemi Covid-19.
Pentingnya masyarakat yang memiliki kemandirian ekonomi menjadi tugas pokok pemerintah ,pusat entah dalam menghadapi masa pandemi maupun pemulihan ekonomi pascapandemi.
Kita tentunya berharap, pandemi segera diangkat dari muka bumi secepatnya. Dengan berpegang teguh pada optimisme dan semangat gotong royong yang menjadi identitas dari masyarakat Indonesia, semoga bisa memberikan kekuatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.***