Rembang-Inspirasiline.com. Bupati Rembang H Abdul Hafidz mengaku kawatir melemahnya kondisi ekonomi global akan memicu jumlah pengangguran di daerah ini.
Abdul Hafidz mencontohkan salah satu indikator dampak melemahnya ekonomi dunia menimpa pabrik sepatu di Desa Sridadi Rembang Kota. Menurut informasi yang ia terima, pihak pabrik sudah mengurangi jumlah tenaga kerja dan mengurangi waktu jam kerja.
“Dampak krisis dunia, pasti akan sampai ke kita. Hari ini pabrik sepatu yang kemarin kita umbul-umbulke dengan karyawan 15 ribu-an, sekarang mulai drop. Yang kerja 5 hari dikurangi 1 hari, karyawannya 7 ribu dikurangi 500, “ tandas Hafidz.
Dia khawatir pengurangan tenaga kerja akan terus terjadi, sehingga berpotensi memicu angka pengangguran.
“Pengangguran pasti akan muncul lagi. Kedepan kayak apa, kita belum tahu. Ora ono duwit, sing nggo tuku sepatu opo. Mlaku ae aras-arasen, mlaku ae ora kuat kok tuku sepatu. Pasti order akan berkurang dan karyawan dikurangi, “ tukas Hafidz bernada prihatin.
Maka Bupati berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati menyikapi melemahnya ekonomi dunia ini. Kalau punya uang banyak, ia menyarankan segera ditabung dan jangan langsung dihabiskan sekarang.
“Apalagi buat nyawer-nyawer itu, malah akan menghabiskan uang. Saya serius, soalnya baru 1 bulan saja fenomena ini sudah kelihatan di pabrik sepatu, “ tuturnya.
Ketika aktifitas pabrik menurun, pasti penghasilan pekerja akan berkurang. Jika tidak segera pulih, Bupati mencemaskan situasi terburuk, pabrik akan tutup.
“Jika kondisi ekonomi dunia seperti ini, bisa saja karyawan dikurangi terus. Kalau nggak ada yang beli sepatu, pabriknya kan tutup, kira-kira begitu. Tapi semoga tidak terjadi, “ harapnya.
Bupati juga menyebut hingga saat ini angka inflasi di Kabupaten Rembang masih terkendali, pada kisaran angka kurang dari 6 %.
“Pemerintah dari pusat, Provinsi dan Kabupaten bergerak bersama, untuk menahan laju inflasi, “ pungkas Hafidz. (Yon Daryono).